Di APEC, Wapres JK disinggung Malaysia soal kabut asap

Di APEC, Wapres JK disinggung Malaysia soal kabut asap

Masalah asap kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan, masih menjadi persoalan yang disampaikan negara-negara tetangga Indonesia. Dalam APEC CEO Summit 2015, Summit Dialogue on Growth, di ShangriLa Hotel Makati, Manila, Wakil Presiden Jusuf Kalla pun tak luput dari pertanyaan salah seorang delegasi asal Malaysia mengenai langkah yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam menangani asap.

Delegasi tersebut menyinggung setiap tahun, masyarakat Malaysia menghadapi persoalan asap akibat pembakaran hutan dan lahan di Kalimantan dan Sumatera.

"Asap ya, masalahnya bukan hanya pada kami. Indonesia salah satu negara yang lahannya mudah terbakar. Khususnya saat terjadi El Nino dan kemarau panjang," kata JK, Rabu (18/11).

Pemerintah Indonesia, lanjut JK, terus berupaya untuk menyelesaikan persoalan asap kebakaran lahan dan hutan. Namun JK menegaskan, ada satu hal yang tidak bisa dikontrol, yaitu angin.

"Satu yang enggak bisa di kontrol, karena angin. Saya minta maaf mengatakan hal itu, kami gak bisa kontrol angin. Kita enggak mau asap ke mana-mana. Bukan karena kita ingin, tapi karena angin," ucap JK.

Lebih lanjut JK mengatakan, negara-negara tetangga Indonesia menikmati udara yang bagus dengan Indonesia sebagai paru-pari dunia. Oleh sebab itu, JK menilai, kebakaran hutan dan lahan yang melanda Indonesia saat ini bukan hanya persoalan Indonesia melainkan juga masalah dunia.

"10 Bulan tiap tahun, negara-negara tetangga Indonesia menikmati udara bersih, tapi kalau ada masalah, ini juga masalah kawasan kita," ucap JK.

Indonesia sudah memiliki program besat tahun ini untuk merestorasi kondisi hutan tropis yang merupakan paru-paru dunia.

"Bukan cuma kita Indonesia, tapi dunia yang juga merasakan paru-paru dunia. Karena itu di konferensi Paris kita harus bekerjasama dan berupaya merehabilitasi. Kita gak bisa melakukan banyak kalau terjadi El Nino seperti ini," tutur JK.