Home » , , , , , , , , » Misteri Penampakan Roda 'Karya Para Tetua' di Oasis Arab

Misteri Penampakan Roda 'Karya Para Tetua' di Oasis Arab

Misteri Penampakan Roda 'Karya Para Tetua' di Oasis Arab


Ribuan struktur batu di atas oasis itu ternyata bukan gundukan semata. Melainkan, pola geometris berbentuk roda yang terlihat jelas dari angkasa. Para arkeolog memperkirakan ia berasal dari 8.500 tahun yang lalu.

Pola misterius ini lebih tua daripada geoglyph terkenal di Peru yang disebut Nazca.

Sebagian dari desain raksasa yang terletak di Oasis Azraq di Yordania tersebut diduga punya makna astronomis, sengaja dibangun agar selaras dengan terbitnya matahari pada saat titik balik sang surya di musim dingin (winter solstice).

Itu cuma sebagian besar temuan di Timur Tengah -- yang kali pertama disadari keberadaannya oleh para pilot semasa Perang Dunia I.

Pilot jet tempur Angkatan Udara Inggris (RAF), Letnan Percy Maitland membuat tulisan tentang penampakan tersebut dalam jurnal Antiquity tahun 1927. Yang menginformasikan bahwa Suku Badui menyebut struktur tersebut sebagai 'works of the old men', istilah yang masih digunakan oleh para peneliti sampai sekarang.

Termasuk dalam 'works of the old men' itu di antaranya roda-roda, yang umumnya memiliki jari-jari yang memancar keluar dari pusatnya, layang-layang (struktur batu yang digunakan untuk menjebak dan membunuh binatang), liontin (barisan tugu batuan) dan dinding berkelok-kelok: struktur misterius yang panjangnya berliku-liku hingga mencapai ratusan kaki.

"Karya-karya ini menunjukkan pola geometris spesifik dan terbentang sepanjang puluhan meter hingga ratusan kilometer, yang menunjukkan kemiripan dengan sistem garis geometrik terkenal di Nazca, Peru," tulis seorang anggota tim arkeologis dalam sebuah makalah yang diterbitkan baru-baru ini dalam Jurnal Ilmu Arkeologi, seperti dikutip dari LiveScience, Kamis (3/12/2015)

Nazca Line di Peru diperkirakan berasal dari tahun 200 SM hingga tahun 500 Masehi.

"Struktur roda dan lainnya terletak di sepanjang wilayah Arabia, dari Suriah melintasi Yordania dan Arab Saudi hingga ke Yaman," tulis peneliti. "Yang paling mengejutkan adalah struktur ini sulit dikenali dari darat. Berbeda sekali jika diamati dari udara."


Riset terbaru di Timur Tengah itu dipublikasikan baru-baru ini di Jurnal Ilmu Arkeologi serta Jurnal Arkeologi Dan Epigrafi Arab. LiveScience juga memperoleh salinan awal dari artikel yang akan dipublikasikan di jurnal Antiquity.

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Powered by Blogger.