Jejaring sosial Facebook dan Google+ memiliki strategi berbeda untuk menarik perhatian para pengguna jejaring sosial. Alasan kedua jejaring sosial itu berasal dari dan menuju dua tujuan yang benar-benar berbeda.
Hal ini seperti membandingkan Facebook dan Google+ dengan situs lain seperti Instagram atau Twitter, karena mereka semua dalam kategori yang sama, yakni jejaring sosial. Ini seperti membandingkan mobil dengan skateboard, karena keduanya adalah sama-sama alat transportasi.
Faktanya, hanya ada dua situs jejaring sosial besar: Facebook dan Google+. Dalam penelitian GlobalWebIndex yang dipublikasikan belum lama ini menemukan bahwa Facebook lebih besar, tetapi menyusut (kehilangan sekitar 3% selama pertengahan tahun kedua, tahun lalu), dan Google+ lebih kecil, tetapi tumbuh (bertambah sekitar 6% dalam periode waktu yang sama). Google+ memiliki separuh pengguna aktif dari facebook, berdasarkan laporan itu.
Dua situs itu menggunakan dua strategi berlawanan di masa depan. Lebih jelasnya, Facebook adalah jejaring sosial terintegrasi yang mencoba menjadi beberapa produk berbeda dan Google+ ‘merangkul’ beberapa produk dan mengintegrasikannya menjadi satu jejaring sosial tunggal.
Alasan perbedaan strategi ini adalah masalahnya, kendala dan peluang dari masing-masing perusahaan benar-benar berbeda.
Kenapa Facebook menjadi beberapa produk?
Facebook mulai dari produk tunggal. Bertahun kemudian, Facebook berubah menjadi lusinan produk. Facebook mengeluarkan messanger, dengan fitur pesan sederhana, lalu kamera, alternatif dari aplikasi kamera pribadi, poke, aplikasisnapchat-like, dan home yang selalu memperbaharui halaman utama untuk beberapa ponsel android dengan tambahan pesan dan pilihan foto. Facebook juga mengakuisisi Instagram, yang tetap terpisah sebagai produk berbeda. Facebook juga akan meluncurkan produk baru mereka, paper (dan dikenal dengan kode Project Reader), yang dideskripsikan mirip aplikasi pembaca berita atau website (atau keduanya).
CEO Facebook Mark Zuckererg juga mengungkapkan masih akan banyak lagi produk baru yang akan keluar.
Selain itu, Facebook juga mengeluarkan produk ‘iklan’ baru. Iklan ini akan muncul pada aplikasi pendukung iklan tanpa teridentifikasi sebagai pendatang dari jaringan iklan Facebook. Tapi iklan itu secara teoretis akan lebih relevan dengan pengguna, karena masing-masing profil pengguna Facebook adakan berefek pada pilihan isi iklan. Dari titik pandang pengguna, iklan ini bukan produk, tapi iklan mereka sendiri.
Jadi, kenapa Facebook ingin berubah dari satu produk jejaring sosial menjadi banyak produk? Jawabannya karena Facebook berhadapan dengan banyaknya protes dari pengguna yang dibanjiri dengan kebisingan dan kerumitan di Facebook.com. Atau pengguna pergi karena mereka merasa terlalu diumbar oleh publikasi besar-besaran Facebook.
Jadi, mana yang menurut sobat lebih nyaman digunakan? Facebook atau Google+? kalau saya sih yang penting banyak relasi yang bisa diperoleh...:D :D
0 comments:
Post a Comment