Dieksekusi secara brutal, menggunakan senjata anti-pesawat?
Mata-mata Korea Selatan melaporkan kepada parlemen negara itu bahwa Menteri Pertahanan Korea Utara Hyon Yong-chol telah dieksekusi.Kantor berita Korea Selatan, Yonhap melaporkan, Hyon telah dibunuh pada 30 April lalu menggunakan senjata anti-pesawat di hadapan ratusan hadirin.
Eksekusi itu dilakukan karena Hyon diyakini sudah tidak setia lagi kepada pemimpin Korea Utara saat ini, Kim Jong-un.
Sementara laporan dari Korea Utara menyangkal berita itu, yang tentu saja sulit dikonfirmasi.
Ada beberapa rincian mengenai penyebab eksekusi itu. Yonhap, mengutip briefing yang dilakukan Dinas Intelejen Nasional Korea Selatan (NIS), mengatakan Hyon tertidur saat berada di acara yang dihadiri Kim Jong-un dan dianggap tidak melaksanakan perintah pimpinan.
Situs analisis NK News mengatakan, Hyon sempat diberitakan di media negara sehari sebelum dia dieksekusi.
Analisis Stephen Evans dari BBC News di Seoul mengatakan sebagai Menteri Pertahanan, Hyon Yong-chol sangat dekat dengan Kim Jong-un.
Namun metode eksekusi yang brutal dengan menggunakan senjata anti-pesawat seperti itu menunjukkan betapa mahalnya kesetiaan di Korea Utara.
Laporan intelijen memang perlu disikapi skeptis. Tetapi dalam kasus ini, klaim mata-mata Korea Selatan akan dengan mudah untuk dibuktikan. Jika mereka tidak benar, Hyon akan muncul lagi di depan umum.
Sebelumnya, NIS mengatakan bahwa sekali dalam seminggu, Korea Utara mengeksekusi para pejabat senior. Hal ini menunjukkan betapa pemimpin Pyongyang merasa sangat tidak aman dan dia sangat berbahaya atas ketidakamanannya.
Hyon diyakini telah menjadi jenderal sejak tahun 2010, meski hanya sedikit yang diketahui tentang dia. Dia telah menjadi pejabat komite komunis Korea Utara saat menghadiri pemakaman Kim Jong-Il pada Desember 2011 lalu.
Ini adalah indikasi bahwa pengaruhnya mulai berkembang di pemerintahan. Hyon ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan sejak setahun yang lalu.
Kim Jong-un telah melakukan serangkaian pembersihan internal sejak menjadi pemimpin Korea Utara. Langkah pembersihan yang paling menonjol adalah menghukum mati pamannya, Chang Song-thaek, yang pernah menjadi orang terkuat kedua di negara tersebut.
Chang ditangkap pada Desember 2013 di depan pertemuan partai. Dia didakwa bersalah atas pengkhianatan dan langsung dieksekusi. Langkah itu dipandang dunia internasional sebagai cara Kim Jong-un menunjukkan kekuasaannya.
(sumber)
0 comments:
Post a Comment