Miris!! Kehidupan ABG Masa Kini, Dari Foto Hot Sampai Hilang Keperawanan Hal Biasa - Sebuah survei dari Universitas Indonesia membuktikan bahwa separuh dari 1,3 juta Anak Baru Gede (ABG) di Jakarta pernah melakukan hubungan intim. Itu menunjukkan bahwa sebanyak 650 ribu perempuan golongan ABG sudah hilang keperawanannya dengan melakukan seks di luar nikah.
Penduduk jakarta berjumlah sekitar 10 juta, 26 %nya atau 2,6 juta adalah pria dan wanita yang masuk golongan ABG, kalo 50% saja dari mereka yang pernah melakukan hubungan intim, maka jumlah remaja yang melakukan seks bebas sebanyak 1,3 juta orang.
Prilaku seksual yang tidak sehat dikalangan remaja bisa dikatakan cenderung meningkat. Hal ini juga dibuktikan berdasarkan penelitian dari Australia National University (ANU) dan Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia (UI) pada tahun 2010/2011 di Jakarta , Tangerang, dan Bekasi dengan jumlah sampel 3006 responden usia 17-24, menunjukkan 20,9 % remaja mengalami kehamilan dan kelahiran sebelum menikah. Dan 38,7 % remaja mengalami kehamilan sebelum menikah dan kelahiran setelah menikah.
Betapa sulitnya mengurus ABG jaman sekarang. Apalagi umur antara 14-18 tahun umur yang labil penuh gejolak petualangan, pemberontakan dan rasa ingin tahu terhadap segala hal. Jika kita keras mereka melawan, jika kita lemah lembut dan menuruti semua kemauannya kepala kita dinjak-injak, Jika kita terlalu keras dan Overprotected si anak jadi seperti tertekan dan asosial. Sungguh serba salah dan hal ini adalah ujian yang terberat bagi orang tua.
Buat yang laki-laki, yuk mari reseleting celananya ditarik sampai atas jangan biarkan ada celah. Ikat pinggangnya ya diketatkan supaya jangan melorot tiba-tiba. Hanya sekedar berjaga-jaga siapa tahu ada badai menerpa merobohkan pertahanan, nanti bisa makin runyam masalah dan ujung-ujungnya Pernikahan dini. Berpacaran memang bisa (Justru sangat bisa) Yah hitung-hitung untuk kebutuhan cintamu (Seperti lagu Agnes M yang ‘Teruskanlah’).
Tapi kalau sudah untuk kebutuhan bawah perutmu. Ya, itu sama saja. Pernikahan dini! Mungkin ini terlalu berlebihan. Tapi coba difikirkan jika kita mengatakan bahwa cinta belum saatnya di masa-masa pendidikan kita maka tertutup juga kemungkinan seks dini. Iya khan? Tapi kalau tidak yaaaa lihat perkembangannya >> Cinta dini menuju seks dini menuju pernikahan dini. Mbulet tenan…
Mengutip catatan Kementerian Kesehatan pula, jumlah pengguna narkoba di Indonesia saat ini mencapai 3,2 juta jiwa. Sebanyak 75 persen di antaranya atau 2,5 juta jiwa adalah remaja. Ketidak Perawanan Remaja dan Narkoba ada keterkaitannya, jika mereka berprilaku sex bebas maka akan cenderung pula memakai Narkoba, mungkin begitu yang dimaksud dengan tulisan ini, ini semua hasil survei yang dilakukan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di wilayah Jabodetabek.
Kalau melihat usia yang dikategorikan “Gadis” dalam tulisan ini sesuai dengan hasil survei yaitu antara usia 20 – 29 tahun, jadi kebanyakan yang tidak Perawan tersebut gadis yang ber usia itu, dibawah usia itu diyakini secara tidak lansung rata-rata masih Perawan, padahal yang lebih mengkawatirkan lagi apabila Gadis yang berusia dibawah 20 tahun banyak yang sudah tidak Perawan, karena di usia yang sangat dini mereka sudah melakukan seks bebas.
Jangan-jangan, sebenarnya mayoritas masyarakat Indonesia itu pada zaman sekarang ini memang sudah bisa menerima atau bahkan merestui anak-anaknya untuk melakukan hubungan seks pra nikah asalkan tidak sampai hamil dan tidak tertular penyakit. Jika demikian, maka makin sahihlah bahwa memang di masa depan itu akan semakin sulit mencari gadis yang masih perawan dan pejaka yang masih perjaka, dalam arti kata yang belum pernah melakukan hubungan seks pra nikah. Hal lainnya yang berhubungan dengan itu, bisa jadi itu merupakan indikasi di masa mendatang akan semakin banyak terjadi kasus-kasus perselingkuhan.
Ada banyak variasi dan cerita mengapa keperawanan seorang gadis bisa hilang, seperti dikarenakan olah raga berkuda, terjatuh, tidak sengaja tersobek saat memakai pembalut wanita pertama kali, tersodok benda keras non manusia secara tidak sengaja maupun sengaja dan lain-lain. Tetapi yang paling tragis adalah kejadian saat keperawanan terenggut oleh pacarnya yang akhirnya ternyata tidak menikahinya, atau mungkin terenggut oleh pemerkosanya!.
Si gadis yang sudah tidak perawan ini akhirnya merasa bahwa kehidupan dan masa depannya sudah hancur, dan lebih baik mati saja!. Sebab dia tidak bakalan bisa pacaran lagi dengan pria lainnya, atau bahkan menikahpun menjadi angan-angan kosong!. Benarkah demikian?.
Jawabannya tidak!
Gadis yang tidak punya filament keperawanan bisa tetap mendapatkan pria pujaannya bila berusaha. Dengan apa?.
Dengan Cinta, Kasih sayang, Perhatian, Kedewasaan dan Kebijaksanaan Pria, ingat pria bukan cowok, Pria itu orang yang dewasa dan bijaksana, dan biasanya pria sudah banyak yang berkeluarga, sedang cowok itu biasanya masih anak remaja dan biasanya belum dewasa dalam pola fikir. Kalau dirasa perlu, pindah tempat saja ketempat lain, di tempat si gadis bisa hidup lebih tentram dan mencari Pria yang bijaksana yang biasanya lebih dewasa dan berumur daripada ditempatnya semula, dimana namanya sudah tercoreng karena telah melanggar aturan agama.
Seorang pria bila sudah mencintai dan menyayangi wanita, dia tidak peduli dengan keperawanan, kenapa demikian?. Sebab pria tersebut mencintai si wanita bukan karena keperawanannya tetapi karena dia memang cinta dan sayang pada wanita tersebut, perawan ataupun tidak!.
Sejujurnya sebagai lelaki terkadang kita egois ketika akan mencari calon istri, kita pakai syarat macam macam termasuk keperawanan padahal kita sebagai laki laki dari jaman bahula sudah gak perjaka. Banyak lelaki yang mencari calon istri selalu mencari yang masih perawan karena itu menjadi sesuatu yang sangat penting tentu saja ini tidak termasuk orang yang kehilangan keperawanan karena kecelakaan atau tindak kriminal, karena masih banyak orang merasa bahwa seorang wanita itu status keperawanannya menunjukkan kepribadian dia sebenarnya.
Jaman dulu, di sebagian kecil kalangan dari masyarakat Jawa ada yang mempunyai pendapat bahwasanya menikahi mereka yang sudah tidak perawan (terkecuali memang berstatus janda) mengundang potensi resiko di masa depan dimana istrinya itu kemungkinan besar akan mudah tergoda untuk tergelincir ke dalam kasus perselingkuhan. “Le, gedang Kepok kuwi arep sansoyo keroso sepet-e yen deweke kuwi wis tau ngrasak-ake gedang Ambon.” Begitu yang diwejangkan oleh segelintir ibu-ibu Jawa pada masa lalu kepada anak lelakinya.
0 comments:
Post a Comment